Mahasiswa KKN UUI Gelar Edukasi Stop Bullying di SD Negeri Grong-Grong

Fenomena bullying masih menjadi persoalan serius di lingkungan sekolah dasar. Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Ubudiyah Indonesia (UUI) Desa Nicah, Kecamatan Grong-Grong, Kabupaten Pidie melaksanakan kegiatan Edukasi Stop Bullying di SD

FS2IPBERITAKKN

Sri Wahyuni

9/8/20252 min read

PIDIE – Fenomena bullying masih menjadi persoalan serius di lingkungan sekolah dasar.

Menyikapi hal ini, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Ubudiyah Indonesia (UUI) Desa Nicah, Kecamatan Grong-Grong, Kabupaten Pidie melaksanakan kegiatan Edukasi Stop Bullying di SD setempat pada Kamis (28/8/2025).

Edukasi ditujukan kepada seluruh jenjang kelas di sekolah setempat untuk menanamkan kesadaran sejak dini mengenai bahaya perilaku bullying.

“Banyak anak tidak menyadari bahwa mengejek, mengucilkan, atau melakukan kekerasan verbal maupun fisik termasuk tindakan bullying. Karena itu, penting bagi kami untuk memberikan pemahaman sejak dini agar anak-anak tumbuh dengan sikap saling menghargai,” ujar Heri, mahasiswa KKN UUI.

Materi yang disampaikan mencakup pengertian dan bentuk-bentuk bullying, dampak negatif bagi korban maupun pelaku, hingga cara mencegah dan menghentikan perilaku tersebut.

Agar lebih menarik, mahasiswa juga menghadirkan simulasi sederhana dan permainan edukatif yang menumbuhkan empati, sikap saling menghormati, serta semangat tolong-menolong.

“Respon siswa terlihat sangat antusias. Mereka aktif bertanya, menjawab, dan berpartisipasi dalam setiap sesi. Anak-anak begitu semangat mengikuti kegiatan ini. Harapan kami, mereka bisa menjadi agen perubahan kecil di sekolah dengan menolak bullying dan memilih persahabatan,” tambah Heri.

Kegiatan tersebut mendapat dukungan penuh dari guru dan pihak sekolah sebagai pendamping, dengan siswa SD Negeri Grong Grong sebagai peserta utama.

Dosen Pendamping Lapangan KKN Desa Nicah, Bd Chairanisa Anwar SST MKM, menekankan bahwa edukasi anti-bullying sangat penting dilakukan sejak bangku sekolah dasar.

“Tahap ini adalah masa pembentukan karakter anak. Melalui kegiatan ini, kami ingin menanamkan nilai persahabatan dan membangun lingkungan sekolah yang aman serta nyaman. Anak-anak juga diajak untuk berani berkata ‘tidak’ pada bullying,” jelasnya.

Pesan serupa turut disampaikan kepada guru agar lebih aktif mengawasi interaksi siswa dan menindak tegas tindakan bullying, serta kepada orang tua untuk selalu memberi perhatian, kasih sayang, dan bimbingan bagi anak.

Kegiatan ini menjadi bukti nyata komitmen mahasiswa UUI dalam menjalankan pengabdian masyarakat sekaligus menegaskan peran kampus sebagai institusi pendidikan yang peduli pada pembentukan karakter generasi muda. (*)